Riset segmentasi dan posisi telah dilakukan oleh Center of Excellence for Digital Media Culture and Humanities (Dictum) Telkom University dalam upaya untuk membantu ORGANISASIdalam memetakan segmentasi dan posisi pasar sebagai bahan evaluasi untuk pembentukan strategi organisasi dengan menggunakan pendekatan literature review. Metode dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, mencatat dan mengolah data referensi, seperti artikel jurnal, buku, laporan penelitian, website dan sosial media. Riset ini mencoba membandingkan ORGANISASIdengan 10 organisasi pendidikan lainnya yang sejenis di Indonesia. Riset ini mencoba melihat fakta dengan 7 dimensi dalam konsep brand strategy Alina Wheeler, yaitu, category based, consumer based, competitor based, benefit, price, attitude dan prestige, dengan 15 indikator yang meliputi, posisi, tagline, akreditasi, layanan, penilaian konsumen, asal mahasiswa, kepercayaan public, keunggulan, status sekolah, fasilitas, harga, sebaran sekolah, guru dan murid, kerjasama dan kesadaran merek. Referensi yang terkumpul secara sekuensi yang diperhatikan berdasarkan urutan dari yang paling relevan, relevan dan cukup relevan, kemudian di-coding untuk dilakukan analisis data dan kemudian ditarik kesimpulan.
Hasil riset, kemudian, ditampilkan dalam berbagai bentuk, seperti matriks GE (untuk melihat kekuatan bisnis, daya Tarik, ukuran dan pangsa pasar), unique value proposition (untuk melihat nilai unik yang telah diciptakan organisasi untuk publik), dan rekomendasi, mulai dari infrastruktur sampai dengan kolaborasi dan kontribusi sosial. Hasil matriks menunjukkan bahwa ORGANISASIberada di posisi superb value, yaitu posisi dimana ORGANISASIsudah berhasil untuk menghadirkan kualitas tinggi dalam pelayanan pendidikan dengan harga yang ditawarkan kepada pengguna jasa pelayanan cukup terjangkau. Skenario ini adalah yang terbaik bagi konsumen. Strategi ini cukup sulit dilakukan, namun pada akhirnya bisa menjadi posisi yang menguntungkan bagi organisasi. Akan tetapi, posisi ini cukup tricky. Jika tidak diantisipasi secara efektif, strategi ini akan menjadi boomerang. Dampak terburuknya, organisasi akan mengalami kejatuhan yang cukup ekstrim.